ChanelMuslim.com – Sering kali proses dalam menyelesaikan masalah, kita perlu menarik diri sejenak, mengambil jarak dengan masalah yang tengah dihadapi, merenung, berkontemplasi, menata ulang apa yang telah diikhtiyarkan sebelumnya, serta menyusun rangkaian solusi karena kadang ternyata diri kita juga menjadi bagian dari masalah tersebut.
Ada kalanya kita butuh berhenti sejenak untuk itu. Menengok setiap khilaf laku yang telah diperbuat yang kemudian berhenti menjadi satu jalan di antara sekian jalan arahan yang menimbulkan kepanikan diri, caci makin serta alasan lain yang bertumbuh saat berjuang bersama.
Pada jalan sunyi ini, kita diajak berfikir tentang aneka alasan serta pelajaran dan ibrah dari mereka yang telah lebih dulu berpetualang dalam menitinya. Dengan demikian, dalam prosesnya, kita bisa menjernihkan pandangan, meluaskan visi dan dapat merunut masalah dengan ‘Helicopter view’ melihat secara utuh dan sistemik sehingga masalah yang rumit tersebut terlihat memiliki keterkaitan atau interkoneksi antara satu dengan masalah lainnya. Dari sini, kita dapat merumuskan aksi tepat yang akan diambil sebagai solusi.
Sebagaimana dulu Rasulullah mengajarkan kita. Menjelang usianya yang ke-40, begitu kalutnya fikiran beliau atas kondisi perilaku bangsa Arab yang jahil, hingga hal tersebut membuat beliau sering ber-uzlah di gua Hira, memikirkan kondisi bangsa arab serta apa yang bisa diperbuat. Lebih dari enam bulan aktivitas ini beliau lakukan, semata untuk mencari solusi atas permasalahan umat yang masih jahil kala itu. Hingga Allah mengetuknya lewat perantara Jibril dengan risalah kenabian yang bisa sampai ke tangan kita sekarang.
Pada akhirnya, buah dari Uzlah dan perenungan Rasulullah saw ini menjadi pembelajaran bagi umat sepanjang zaman.[ind]
Ditulis oleh: Neneng Hadiati (Staf Humas PW Salimah Sumut)